Selasa, 14 Oktober 2014

Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

Akuntansi dalam bisnis dan dinamika perusahaan, mempunyai peran yang sangat penting terutama untuk memberikan informasi keuangan sebagai pendukung pengambilan keputusan. Berbagai macam kepentingan, keputusan, dan penggunaan informasi keuangan dalam perusahaan menyebabkan berkembangnya ilmu Akuntansi, informasi keuangan yang dihasilkan bukan hanya terbatas pada penyediaan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen saja, namun sebagai alat pendukung pengambilan keputusan di masa datang, peramalan laba, hingga akuisisi dan merger. Meskipun perkembangan Akuntansi sebagai disiplin ilmu begitu luas namun secara garis besar Akuntansi dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen. Kedua tipe tersebut muncul karena dinamika perusahaan yang bertemu dengan disiplin ilmu Akuntansi dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengguna informasi keuangan yang berbeda. Pengambil keputusan yang berbeda, memerlukan informasi keuangan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan pokok antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen terletak pada:
  1. Pemakai Laporan Akuntansi dan tujuan mereka
  2. Lingkup Informasi
  3. Fokus Informasi
  4. Rentang Waktu
  5. Kriteria bagi informasi Akuntansi
  6. Sifat informasi
Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan mempunyai tujuan untuk menyajikan informasi keuangan bagi pemakai di luar perusahaan, contohnya seperti pemegang saham, kreditor, analis keuangan, karyawan, instansi pemerintah dan lainnya. Sementara itu, tujuan masing-masing pemakai laporan keuangan dari pihak luar perusahaan adalah bentuk hubungan atau kerjasama yang akan mereka ambil di masa depan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan, singkatnya para pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan tidak bertujuan untuk mengambil keputusan mengenai perusahaan, namun lebih pada untuk mengambil keputusan jenis dan sifat hubungan seperti apa yang akan di lakukan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan di masa yang akan datang.
Untuk lingkup informasi, pada laporan Akuntansi Keuangan umumnya menyajikan informasi keuangan tentang perusahaan secara keseluruhan. Neraca (laporan posisi keuangan) yang menyajikan aset, kewajiban (liabilitas), dan modal perusahaan secara keseluruhan, ataupun laporan Rugi-Laba (laporan laba-rugi komprehensif) yang menyajikan hasil kegiatan dari perusahaan secara keseluruhan. Karena tujuan laporan keuangan untuk pemakai dari luar perusahaan, maka informasi yang ada dalam laporan keuangan lebih berbentuk ringkasan(summary) dan menggambarkan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini sangat penting untuk pengguna laporan keuangan yang berasal dari luar perusahaan sebagai perluasan dari informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan.
Ditinjau dari fokus informasi, Akuntansi Keuangan berfokus pada informasi masa lalu(historical). Akuntansi Keuangan menggambarkan suatu bentuk pertanggungjawaban dana yang sebelumnya dipercayakan oleh para penyedia dana dari pihak luar perusahaan kepada manajemen perusahaan.
Dari segi rentang waktu, Akuntansi Keuangan menghasilkan laporan yang kurang fleksibel dan hanya mencakup jangka waktu tertentu, seperti misalnya periode satu tahun (annual), periode setengah tahun (interim), periode satu kuartal, atau periode satu bulan.
Untuk kriteria bagi informasi Akuntansi Keuangan, merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim atau berterima secara umum. Prinsip-prinsip tersebut merupakan hasil dari perumusan organisasi yang berwenang seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Badan Pengawas  Pasar Modal (BAPEPAM) sebagai hasil dari tuntutan pemakai laporan keuangan yang berasal dari pihak luar perusahaan. Pemakai laporan keuangan dari pihak luar perusahaan tidak mempunyai pengetahuan langsung tentang praktik dalam perusahaan, laporan keuangan merupakan satu-satunya media komunikasi antara pihak luar dengan manajemen, karena itu laporan keuangan dari Akuntansi keuangan memerlukan suatu standarisasi bentuk laporan keuangan agar pengguna laporan keuangan dari pihak luar dapat membandingkan berbagai laporan keuangan dari beberapa perusahaan yang berbeda sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan tentang hubungan yang akan diambil dengan perusahaan di masa datang.
Sifat informasi dari Akuntansi Keuangan memerlukan tingkat ketepatan yang tinggi, objektif, dapat diuji kebenarannya, dan juga akurat, karena para pemakainya adalah pihak-pihak dari luar perusahaan yang menggunakan laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan tingkat ketepatan tersebut perusahaan terkadang menggunakan jasa dari pihak ketiga yang bebas dari kepentingan apapun untuk memberikan pendapat tentang laporan keuangan perusahaan, yaitu auditor.
Akuntansi Manajemen
Berbeda dengan Akuntansi Keuangan yang mempunyai fokus laporan pertanggungjawaban dan ringkasan kondisi perusahaan kepada pihak luar perusahaan, laporan keuangan atau hasil olah informasi dari Akuntansi Manajemen mempunyai fokus menyediakan informasi keuangan bagi keperluan pihak internal perusahaan atau manajemen. Akuntansi Manajemen berhubungan dengan informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi para pemakai laporan keuangan yang berada dalam perusahaan (manajemen) sebagai bahan pertimbangan yang mendukung dalam pengambilan keputusan.
Lingkup informasi pada Akuntansi Manajemen cenderung lebih sempit, tidak lagi berfokus pada perusahaan sebagai satu entitas melainkan lebih detil karena lingkup informasi bertujuan untuk melaporkan bagian-bagian tertentu dari perusahaan, seperti bagian produksi, bagian pemasaran dan lainnya. Namun kompleksitas lingkup informasi keuangan yang dihasilkan oleh Akuntansi Manajemen ini nantinya akan sejalan dengan tingkat-tingkat manajemen yang terlibat dalam membuat keputusan.
Dalam fokus informasi, Akuntansi Manajemen cenderung berorientasi pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang, namun untuk sumber informasi yang akan diolah bisa bervariasi, mulai dari biaya-biaya di masa lalu (historical cost), biaya sekarang(current cost) atau biaya masa datang (future cost).
Untuk Rentang waktu, Akuntansi Manajemen menyediakan rentang waktu yang jauh lebih fleksibel dibandingkan Akuntansi Keuangan, hal ini terjadi karena tuntutan dari manajemen perusahaan yang harus membuat keputusan-keputusan penting dalam waktu yang relatif singkat dan cepat, baik yang bersifat terstruktur, semi-terstruktur, hingga tidak terstruktur. Rentang waktu yang diberikan bisa berupa harian, mingguan, bulanan, atau bahkan hingga periode 10 tahun.
Kriteria bagi informasi Akuntansi Manajemen tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum, selama itu memberi manfaat bagi pihak manajemen perusahaan, baik itu dalam hal pengukuran, ataupun perhitungan. Dalam Akuntansi manajemen, praktik-praktik yang telah terbukti berhasil dan bermanfaat pada suatu perusahaan kebanyakan akan ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain yang kemudian akan menyebar luas dalam dunia industri. Selain itu, pada Akuntansi Manajemen tidak ada organisasi ataupun undang-undang yang mengatur praktik-praktiknya, selama itu bermanfaat untuk manajemen perusahaan maka perusahaan akan terus menggunakan praktik-praktik tersebut.
Akuntansi Manajemen menghasilkan informasi yang akan membantu manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan, baik untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan dalam perusahaan selalu menyangkut masa yang akan datang. Maka dari itu Akuntansi Manajemen tidak hanya mengandalkan satu disiplin ilmu saja yaitu akuntansi, namun juga mengambil disiplin ilmu dari manajemen untuk mengatasi dan mengatur sumber daya dan waktu perusahaan, selain itu Akuntansi Manajemen juga menggunakan disiplin ilmu psikologi sosial ketika melakukan estimasi, perkiraan dan peramalan untuk penjualan produk, pengendalian sumber daya manusia. Akuntansi Manajemen sering mengumpulkan informasi-informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan dan bersifat taksiran karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang masa yang akan datang.


Perbedaan SIM dan SIA


Sistem Informasi Akuntansi Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Sistem informasi manajemen, adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah data base”.

Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA
– Spesialis Informasi
– Akuntan


Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
– informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
– Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
1.Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
2.adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Referensi

Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pada Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang Palembang


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang
Secara umum Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung sistem operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang penting bagi seorang pimpinan atau manajer dalam membuat dan mengambil suatu keputusan secara efektif dan efisien untuk masa depan bisnisnya. Suatu sistem informasi pada umumnya dikembangkan untuk tujuan tertentu sesuai kebutuhan pemakainya. Bagi seorang pimpinan atau manajer SIM digunakan untuk membuat suatu laporan yang berisi informasi tentang apa yang sedang terjadi untuk meyakinkan bahwa pekerjaan yang telah dilakukan oleh masing-masing pusat pertanggung jawaban telah berjalan secara koordinatif (Setiawan, 2013).

Konsep SIM berkembang seiring dengan perkembangan penggunaan teknologi informasi. Menurut O’Brien (2007: 6) teknologi informasi adalah teknologi pendukung dari sistem informasi, yaitu sistem barbasis Ilmu Teknologi (TI) yang mengelola komponen-komponennya berupahardware, software, netware, dataware, dan brainware untuk melakukan transformasi data menjadi informasi.

Dewasa ini masalah-masalah tentang teknologi semakin kompleks, banyak penemuan-penemuan baru yang berbasiskan teknologi bermunculan. Munculnya penemuan-penemuan ini tidak hanya berpengaruh pada satu aspek bidang kehidupan namun juga berpengaruh pada berbagai aspek bidang kehidupan seperti pada aspek bidang pendidikan, ekonomi, hukum, kesehatan, politik, dan sebagainya.

Dalam aspek bidang ekonomi menuntut banyak pengusaha dari berbagai sektor bisnis untuk mengikuti perkembangan teknologi setiap saatnya. Karena berbagai kegiatan bisnis saat ini telah menggunakan teknologi seperti kegiatan pemasaran, pengolahan data, hingga produksi. Namun, adanya teknologi yang canggih pun belum tentu dapat membantu seorang pimpinan untuk dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat, cermat dan akurat. Pada titik keadaan inilah sistem informasi manajemen berperan penting dalam membantu pimpinan mengambil suatu keputusan yang terbaik untuk masa depan bisnisnya. Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan baik oleh manajemen pada tingkat operasional maupun manajemen pada tingkat puncak (pimpinan).

Saat ini perkembangan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi tidak hanya digunakan oleh para pelaku bisnis dalam usaha skala besar namun juga digunakan oleh para pelaku bisnis dalam usaha skala kecil dan menengah. Salah satu bidang usaha kecil dan menengah yang memiliki prospek besar saat ini yaitu dalam usaha bidang makanan. Salah satu usaha kecil dan menengah yang telah menggunakan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi di kota Palembang yaitu Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang yang berada di jalan Srijaya Negara No. 151 Bukit Besar, Palembang.

1.2.         Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu diantaranya:
1.      Apa sajakah sistem informasi dan teknologi informasi yang telah digunakan oleh Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang?
2.      Mengapa Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi berbasis komputer?

1.3.         Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu diantaranya:
1.      Untuk mengetahui sistem informasi dan teknologi informasi yang telah digunakan oleh Rumah Makan dan Restoran Padang Rasa Khas Minang.
2.      Untuk mengetahui alasan Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi berbasis komputer.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 

2.1.      Pengertian Sistem Informasi  dan Teknologi Informasi
Menurut O’Brien (2007, P45), sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber daya data dalam mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi.

Sedangkan teknologi informasi adalah teknologi pendukung dari sistem informasi yaitu sistem berbasis Teknologi Informasi (TI) yang mengelola komponen-komponennya berupa hardware, software, netware, dataware,dan brainware untuk melakukan transformasi data menjadi informasi.

2.2.      Tujuan Pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
2.2.1.      Tujuan Pengembangan Sistem Informasi
Setiawan (2013: 9) mengungkapkan ada 5 (lima) tujuan dari pengembangan sistem informasi yaitu, diantaranya:
a.      Agar organisasi dapat beroperasi secara efisien
SIM mengerjakaan pekerjaan-pekerjaan rutin secara lebih cepat dan mudah. (Transaction Processing System), contoh sistem penerimaan gaji, sistem akuntansi, sistem personalia, sistem persediaan dan sebagainya.
b.      Agar organisasi dapat beroperasi secara efektif
Efektifitas ini dimaksudkan agar dapat mencapai target dari sistem pendukung keputusan (Decision Support System / DSS). DSS memberikan informasi khusus kepada para pembuat keputusan dengan informasi dan model-model tersebut dapat ditampilkan setiap kali dibutuhkan, sehingga para manajer dapat mengambil keputusan dengan lebih baik.
c.       Agar organisasi dapat memberikan pelayanan yang lebih baik
Dengan sistem informasi manajemen maka kebutuhan terhadap informasi dapat segera dipenuhi dengan mudah yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen. Contoh : penggunaan perangkat sistemAutomatic Teller Machine (ATM) pada Bank.
d.      Agar Organisasi dapat meningkatkan kreasi / improvisasi terhadap produk yang dihasilkan
Hal ini sangant dimungkinkan karena SIM akan mengintegrasikan informasi-informasi dalam organisasi sehingga dapat membantu pengembangan usahanya melalui kreasi-kreasi produk baik barang maupun jasa. Contoh : suatu Bank yang melebarkan usahanya dalam bidang pelayanan jasa asuransi, pelayanan pembayaran rekening telepon, listrik dan sebagainya.
e.       Agar organisasi dapat meningkatkan usaha
SIM yang baik akan meningkatkan pangsa pasar terhadap produk yang dihasilkannya. SIM akan dapat mengakibatkan terjadinya ketergantungan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan organisasi tertentu sehingga konsumen merasa enggan untuk berpindah pada organisasi atau perusahaan lain.

2.2.2.      Tujuan Teknologi Informasi
Adapun tujuan dari teknologi informasi yaitu, diantaranya:
a.       Memecahkan suatu permasalahan;
b.      Membuka kreativitas, efektivitas, efisiensi;
c.       Memotivasi kemampuan seseorang agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi;
d.      Mengembangkan kompetensi.

2.3.      Manfaat Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
2.3.1.      Manfaat Sistem Informasi
Setiawan (2013 : 33) menyatakan ada 4 (empat) manfaat dari sistem informasi yaitu diantaranya:
1.      Merampingkan organisasi dan mengubah proses manajemen;
2.      Memisahkan kerja dari lokasi;
3.      Mengatur ulang alur kerja;
4.      Meningkatkan fleksibilitas organisasi.

2.3.2.      Manfaat Teknologi Informasi
Menurut Jogiyanto (2003 : 18) terdapat 5 (lima) manfaat dari adanya teknologi informasi yaitu diantaranya :
1.      Meningkatkan efisiensi yaitu menggantikan manusia dengan teknologi dalam proses produksi.
2.      Meningkatkan efektivitas yaitu menyediakan informasi bagi para manajer dalam organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga mendapatkan hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai dengan sasaran produksi yang diinginkan.
3.      Meningkatkan komunikasi yaitu mengintegrasikan penggunaan SIM dengan menggunakan e-mail dan chat.
4.      Meningkatkan kolaborasi yaitu dengan menggunakan video conference dan teleconference.
5.      Meningkatkan kompetetif yaitu teknologi informasi digunakan untuk keunggulan kompetisi.

2.4.      Jenis – Jenis Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2007) secara garis besar sistem informasi dikelompokkan manjadi dua jenis, yaitu :
1.      Sistem Pendukung Operasional
Jenis sistem ini terkait dengan operasional sehari-hari yang berlangsung di dalam suatu organisasi :
a.       Sistem pemrosesan transaksi, sistem ini memproses data hasil transaksi bisnis, memperbaharui basis data operasional, menghasilkan dokumen bisnis. Contoh : pemrosesan penjualan dan persediaan serta sistem akuntansi.
b.      Sistem pengendalian proses, sistem ini terkait dengan proses mengawasi dan mengendalikan proses industry. Contoh : sistem produksi baja, penyulingan minyak dengan sensor yang terhubung komputer.
c.       Sistem kerjasama antar tim atau bagian perusahaan, sistem ini terkait dengan dukungan komunikasi dan kerjasama tim atau bagian atau kelompok kerja disuatu organisasi atau perusahaan dengan memanfaatkan piranti elektronik dan teknologinya. Contoh : e- mail, fax, teleconference.
2.      Sistem Pendukung Manajemen
a.       Sistem Informasi Manajemen
Sistem ini memberikan informasi laporan yang sudah ditentukan sebelumnya untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Contoh : analisis penjualan, kinerja produksi, dan sistem pelaporan tren biaya.
b.      Sistem Pendukung Keputusan
Sistem ini memberikan dukungan interaktif khusus untuk proses pengambilan keputusan para manajer dan praktisi bisnis. Contoh : penetapan harga produk, perkiraan tingkat laba, sistem analisis resiko.
c.       Sistem Informasi Eksekutif
Sistem ini dibentuk untuk memenuhi kebutuhan eksekutif yang diperoleh dari SIM maupun Sistem Pendukung Keputusan (Decision support System). Contoh : sistek akses yang mudah untuk menganalisis kinerja bisnis, tindakan para pesaing, perkembangan ekonomi untuk mendukung perencanaan strategis.

2.5.      Jenis – Jenis Teknologi Informasi
Sutabri (2003;191) menyatakan ada 5 (lima) jenis teknologi informasi yaitu:
1.      Sistem Pengolahan Transaksi (TPS)
TPS atau sistem transaksi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk keperluan transaksi sehari-hari. Contoh: TPS yang digunakan untuk pemasukan data penjualan, penjualan faktur transaksi, pembuatan cek, reservasi travel, komputerisasi pada kasir penerima uang (cash register), pembayaran gaji, pembuatan nota pembelian dan sebagainnya.
2.      Sistem Otomasi Perkantoran (Office Automation System/OAS)
Office Automation System/OAS merupakan sebuah rencan untuk menggabungkan dan menerapkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerja dan efektifitas pekerjaan. Contoh: komputer, radio, telepon, fax, telex, elektornic mail, teleconference, video conference, dan sebagainya.
3.      Sistem pendukung keputusan (Decision Support System/DSS)
Decision Support System/DSS merupakan rangkuman sistem komputer yang digunakan untuk membantu manajer dalam membuat suatu keputusan. Contoh: program Ms. Excel, SPSS, Ms. Access, Myob, Planning Tool, Business-Modular, WORKS, Simplan, FRAMEWORK, Informix, dan sebagainnya.
4.      Sistem Pendukung Executive (Executive Support System/ESS)
Executive Support System merupakan suatu sistem untuk mengintisarikan informasi dari berbagai sumber, lalu dipersembahkan pada manajer tingkat atas (MTA). Contoh: program untuk membuat grafik dengan penyajian yang lebih menarik dengan menggunakan Ms. Access.
5.      Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem informasi akuntansi yaitu sistem untuk mengolah data yang bersifat historis dalam volume yang tinggi pada perhitungan akuntansi. Contoh: program SIA

2.6.      Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sutabri (2003 : 101) menyatakan bahwa, sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang saling terkait yang secara kolektif membentuk suatu kesatuan. Maka suatu sistem informasi manajemen yang berbasis komputer adalah suatu sistem pengolahan data komputer. Pengadaan data dan informasi di dalam organisasi merupakan suatu sistem. Secara garis besar Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer mengandung unsur-unsur berikut:
1.    Manusia
Setiap SIM yang berbasis komputer harus memperhatikan unsur manusia supaya sistem yang diciptakan bermanfaat. Hendaknya diingat bahwa manusia merupakan penentu keberhasilan suatu SIM dan manusialah yang akan memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh SIM. Unsur manusia dalam hal ini adalah para staf komputer profesional dan para pemakai (computer user).
2.    Perangkat keras (hardware)
Istilah perangkat keras merujuk pada perkakas mesin. Karena itu, perangkat keras terdiri dari komputer itu sendiri yang terkadang disebut sebagai central prcessing unit (CPU) beserta semua perangkat pendukungnya. Perangkat pendukung yang dimaksud adalah perkakas keluaran (output devices), perkakas penyimpanan (memory), dan perkakas komunikasi.
3.    Perangkat lunak (software)
Istilah perangkat lunak merujuk pada program-program komputer beserta petunjuk-petunjuk (manual) pendukungnya. Yang disebut program komputer utnuk berfungsi sedemikian rupa sehinga dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersedia.
4.    DATA
Data adalah fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat. Data inilah yang akan diklasifikasikan, dimodifikasi atau diolah oleh program-program supaya dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, dan akurat.
5.    PROSEDUR
Prosedur adalah peraturan-peraturan yang menentukan operasi system komputer. Misalnya, peraturan bahwa setiap peraturan permintaasn belanja barang di suatu instansi harus tercatat di dalam database komputer atau peraturan bahwa setiap akses operator komputer kepada pengolah induk harus dilaporakan waktu dan otoritasinya.

2.7.      Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
2.7.1.      Pengertian Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah mendefinisikan bahwa :
-    Usaha Mikro Kecil  adalah suatu usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil penjualan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
-       Usaha Mikro Menengah adalah suatu usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

2.7.2.      Jenis – Jenis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia
Ada beberapa jenis Usaha Kecil dan Menengah yaitu diantaranya:
1.      Usaha Manufaktur (Manufacturing Business)
Usaha Manufaktur (Manufacturing Business) adalah suatu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen. Contohnya adalah konveksi yang menghasilkan pakaian jadi atau pengrajin bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir dan sebagainya.
2.      Usaha Dagang (Merchandising Business)
Usaha Dagang (Merchandising Business) adalah suatu usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah rumah makan, pusat jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional, atau toko kelontong yang menjual semua kebutuhan sehari-hari.
3.      Usaha Jasa (Service Business)
Usaha Jasa (Service Business) adalah suatu usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Contohnya : jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa browsing, searching, blogging, salon dan sebagainya.



BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Sistem Informasi yang Digunakan Pada Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang

Dalam menunjang kegiatan suatu usaha, baik itu usaha kecil, menengah maupun besar para pelaku bisnis biasanya melibatkan sistem informasi dan teknologi informasi demi kemajuan usahanya dalam meningkatkan laba maunpun dalam meningkatkan efisensi dan efektifitas pekerjaan. Hal ini juga yang sedang dilakukan oleh Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang yang merupakan salah satu usaha mikro menengah dalam kategori Usaha Dagang (Merchandising Business) yang ada di kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Usaha ini bertempat di Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang.

Dalam memperlancar kegiatan penjualan, Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang telah menggunakan sistem informasi dalam transaksi pembayaran seperti Electronic Data Capture (EDC). Electronic Data Capture(EDC) adalah mesin yang digunakan sebagai alat pembayaran elektronik dengan menggunakan kartu debet maupun kartu kredit. Dalam menggunakan EDC, Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang bekerjasama dengan beberapa Bank seperti Bank BCA, Bank Mandiri, dan Bank BNI yang ada di kota Palembang.


Gambar 1. Electronic Data Capture (EDC)

Namun sistem EDC ini masih jarang digunakan, karena pelanggan yang datang lebih sering melakukan transaksi penmbayaran dengan menggunakan alat pembayaran yang sah yaitu uang. Dengan adanya EDC pada Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang memudahkan para pelanggan yang lupa untuk membawa uang tunai dan menghindari adanya tindakan kriminal seperti pencopetan pada saat melakukan transaksi pembayaran. Keuntungan lainnya yaitu :
1.      Terhindar dari penerimaan uang palsu, uang rusak, uang lusuh atau lecek.
2.      Terhindar dari adanya selisih uang dikasir, pencurian uang, ataupun perampokan.
3.      Memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi pembayaran.
4.      Hanya dengan menggesek kartu debet atau kartu kredit, uang bisa langsung masuk ke rekening sipemilik atau Owner Merchant.
5.      Mempermudah pemilik rekening atau Owner Merchant dalam memonitoring pemasukan pendapatan usaha.
6.      Gratis biaya administrasi selama kontrak 3 (tiga) tahun.


3.2.  Teknologi Informasi yang Digunakan Pada Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang

Peran utama teknologi informasi dalam dunia bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi organisasi atau perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan yang kompetitif. Penerapan teknologi informasi banyak digunakan oleh para pelaku bisnis dalam lingkungan kerja karena adanya kebutuhan efisiensi waktu dan biaya. Pesatnya perkembangan teknologi informasi memberikan manfaat bagi para pelaku bisnis dalam mengendalikan aktivitas bisnis yang rumit, dan juga dengan adanya teknologi informasi para pelaku bisnis dapat memperoleh informasi yang relevan yang berhubungan dengan usahanya secara spesifik dan tepat. Hal inilah yang membuat salah satu usaha mikro menengah di kota Palembang yaitu Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang untuk menggunakan peralatan-peralatan berbasis teknologi informasi dalam memperlancar kegiatan usahanya untuk mencapai suatu target yang telah ditetapkan demi meningkatkan laba usaha dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan.

Beberapa peralatan berbasis teknologi informasi yang digunakan oleh Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang yaitu diantaranya :
1.      Mesin Kasir (Cash Register)
Mesin Kasir (Cash Register) merupakan suatu peralatan mekanik maupun elektronik untuk menghitung dan mencatat transaksi penjualan yang biasanya terintegrasi secara modul dengan laci (Cash Drawer) untuk menyimpan sejumlah mata uang. Dengan adanya mesin ini memudahkan para pekerja dibagian kasir untuk menghitung transaksi penjualan secara tepat dan cepat tanpa adanya kesalahan penghitungan.            

Gambar 2. Mesin Kasir (Cash Register)

2.      Telepon (Telephone)
Telepon (Telephone) adalah sistem komunikasi dua arah yang dikembangkan setelah telegraf. Sistem ini mengubah suara menjadi isyarat listrik di bagian pengirim dan mengubah kembali isyarat listrik tersebut menjadi suara pada bagian penerima. Dengan adanya telepon (Telephone) memudahkan para pelanggan untuk memesan makanan dalam jarak jauh dengan menggunakan via pesan antar. Selain itu juga, telepon memudahkan para karyawan yang bekerja pada Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang untuk memberikan informasi kepada sipemilik yang sedang tidak ada di tempat usaha apabila ada informasi penting yang perlu segera untuk disampaikan.
        Gambar 3. Telepon (Telephone)

3.      Televisi (Television)
Televisi (Television) adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektronik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suaranya dapat didengar. Dengan adanya televisi dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para karyawannya melalui tayangan-tayangan yang ditampilkan oleh beberapa stasiun tv serta dapat memberikan hiburan bagi para pelanggan yang sedang makan di Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang.

Gambar 4. Televisi (Television)

3.3.   Alasan Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang Menggunakan Sistem informasi dan Teknologi Informasi Berbasis Komputer

Setelah melakukan wawancara kepada salah satu karyawan di Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang, diperoleh beberapa alasan mengapa Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi berbasis komputer yaitu diantaranya:
1.   Untuk memudahkan para karyawannya dalam melaksanakan suatu pekerjaan secara efektif dan efisien.
2.  Untuk mengurangi biaya operasional dengan adanya alat bantu berupa sistem informasi dan teknologi informasi berbasis komputer.
3.     Untuk dapat melakukan perhitungan transaksi pembayaran secara cermat, tepat, akurat dan cepat tanpa adanya kesalahan.
4.      Untuk memudahkan para pelanggan dalam pemesanan dan transaksi pembayaran.
5.   Untuk memudahkan pengawasan bagi pemilik dalam pemasukkan pendapatan dan pengeluaran biaya operasional.
6.      Untuk memudahkan dalam penyampaian suatu informasi baik antara pemilik dengan karyawannya, antara para karyawannya, dan antara karyawan dengan pelanggannya.
7.      Untuk mempermudah kegiatan usaha dalam rangka meningkatkan laba usaha.



BAB IV
PENUTUP

4.1.   Kesimpulan

Adanya perkembangan sistem informasi dan teknologi informasi berdampak dalam berbagai bidang aspek kehidupan seperti dalam bidang politik, ekonomi, hukum, pendidikan dan sebagainya. Dalam bidang ekonomi menuntut para pelaku bisnis baik dalam usaha skala kecil, menengah maupun besar untuk dapat menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi dalam rangka menunjang kegiatan usahanya.

Salah satu usaha menengah yang telah menggunakan sistem informasi seperti Electronic Data Capture (EDC) dan teknologi informasi seperti mesin kasir (Cash Register), telepon (Telephone), dan televise (Television) yaitu Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang yang ada di kota Palembang. Salah satu tujuan Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi yaitu untuk memperlancar kegiatan usahanya seperti pada sistem perhitungan keuangan, transaksi pembayaran, komunikasi antar karyawan dengan pelanggan, komunikasi antar karyawan dengan pimpinan maupun komunikasi antar karyawan dengan karyawan, serta dalam bidang pelayanan kepada para pelanggan. Selain itu keuntungan dari adanya sistem informasi dan teknologi informasi dalam suatu usaha dapat memberikan informasi yang relevan dan terkini serta dapat memudahkan pemilik usaha dalam mengawasi kelancaran kegiatan usahanya.


4.2.   Saran

Menurut saya sebaiknya selain menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi seperti Electronic Data Capture (EDC), mesin kasir (Cash Register), telepon (Telephone), dan Televisi (Television), Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang seharusnya  juga menggunakan komputer dalam perhitungan dan penginputan data keuangan agar lebih memudahkan para karyawannya dalam penyusunan laporan keuangan baik perhari, perminggu, perbulan maupun pertahun. Selain itu, sebaiknya Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang dalam mengembangkan usahanya juga menggunakan teknologi jaringan internet seperti membuat website, blog atau facebook, agar produk yang dipasarkan semakin terkenal dikalangan masyarakat bukan hanya di wilayah kota Palembang namun juga diberbagai kota di Indonesia.