Rabu, 11 Februari 2015

makalah pengaruh pendirian pemilihan lokasi terhadap pendirian usaha laundry


1. Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Dari sabang sampai merauke terbentang alam luas yang semuanya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, mulai dari hasil pertanian, perikanan, dan pertambangan. Selain itu Indonesia juga memiliki sumber daya manusia yang memiliki potensi tinggi, didukung dengan jumlahnya yang menduduki peringkat ke 4 negara terpadat di dunia, setelah China, India dan Amerika Serikat menurut perhitungan organisasi internasional PBB dan Biro Pusat Statistik masing-masing negara untuk tahun 2012—2013. Dalam hal pertumbuhan ekonomi, potensi alam yang dimiliki Indonesia memiliki andil yang cukup besar, kekayaan sumber daya alam tersebut dapat mempermudah masyarakatnya untuk menganeka ragamkan jenis usahanya. Selain itu kualitas sumber daya manusia Indonesia juga sangat baik. Banyak pengrajin-pengrajin lokal, dan pengusaha-pengusaha yang saat ini mampu bersaing di perdagangan internasional.
Dari tahun ke tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat. Dahulu Indonesia dikenal dengan negara agraris, karena hampir seluruh kegiatan ekonominya dilakukan melalui bercocok tanam. Namun sekarang kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia semakin beragam. Jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Menurut (Choiruddin, 2013) dilihat dari lapangan usaha dan pemiliknya, dapat dibedakan menjadi usaha ektraktif yaitu usaha yang mengambil secara langsung manfaat dari alam, seperti perikanan atau pertambakan dan pertambangan. Jenis usaha pertanian, yaitu usaha mengolah tanah dan menanaminya dengan jenis tanaman yang bermanfaat. Jenis usaha industri, yakni jenis usaha untuk menghasilkan barang baru, atau mengolah bahan baku atau bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi, bentuk usaha industri antara lain perusahaan tekstil, mobil, sepatu, dan industri bahan pangan. Selain itu ada jenis usaha dagang, yaitu jenis usaha yang kegiatannya mengumpulkan barang produksi dari berbagai produsen atau penghasil. Kemudian barang produksi dijual kembali kepada konsumen atau pemakai. Jenis usaha yang terakhir adalah jenis usaha jasa, usaha jasa adalah jenis usaha yang bertujuan memberi pelayanan kepada konsumen. Usaha jasa merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dikelola sendiri atau perseorangan (Simanjorang, 2013).
Usaha jasa terbagi dalam kelompok-kelompok berikut, jasa transportasi adalah jenis usaha pelayanan untuk pengangkutan orang atau barang-barang hasil industri dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh jasa transportasi di antaranya perusahaan pengangkutan, seperti bus, truk, kapal laut, dan pesawat. Jasa lainnya, seperti jasa asuransi, perbankan, pengiriman barang atau paket, dan jasa pengacara (Choiruddin, 2013). Selain itu ada juga usaha jasa yang melayani kebutuhan masyarakat seperti, usaha rental komputer, mobil, dan usaha jasa laundry.
Hal yang perlu mendapat perhatian khusus untuk usaha-usaha dia atas adalah dalam hal mendirikan perusahaan atau dapat diartikan dengan pendirian usaha baru, perluasan usaha atau memindahkan usaha (relokasi). Mendirikan usaha merupakan hal yang kerap dilakukan oleh seorang pengusaha. Mendirikan usaha adalah suatu hal yang strategis (Tantri, 2009: 91). Untuk itu perlu adanya pertimbangan khusus untuk memutuskannya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan terutama dari sudut ekonomi, ketersedian bahan baku, dan kemampuan memproduksi secara ekonomis (Tantri, 2009: 91). Selain itu ada banyak hal yang menjadi alasan para pengusaha untuk mendirikan usaha. Termasuk untuk pendirian jenis usaha jasa.
Pemilihan tempat untuk mendirikan usaha juga salah satu hal yang perlu diperhatikan. Dewasa ini banyak usaha-usaha kecil yang baru berdiri, khususnya di lokasi yang dianggap strategis oleh pengusaha. Seperti, banyaknya pengusaha-pengusaha kecil yang mendirikan jenis usaha jasa laundry di daerah kos baik kos-kosan untuk pegawai maupun mahasiswa. Para pengusaha tentunya memiliki beberapa alasan memilih lokasi tersebut.
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas maka, dalam makalah ini penulis memilih judul “Pengaruh Pemilihan Lokasi terhadap Pendirian Usaha Jasa Laundry”.

1.2  Rumusan Masalah
Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut.
1)   Bagaimana pengaruh pemilihan lokasi terhadap pendirian usaha jasa laundry?
2)   Bagaimana dampak pendirian usaha jasa laundry bagi masyarakat lokal?
3)   Masalah-masalah apa saja yang akan dihadapi oleh pengusaha dalam pendirian usaha jasa Laundry?

1.3  Tujuan Masalah
Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut.
1)   Mendeskripsikan apa pengaruh pemilihan lokasi terhadap pendirian usaha jasa laundry.
2)   Mendeskripsikan apa dampak pendirian usaha jasa laundry bagi masyarakat lokal.
3)   Menyebutkan masalah- masalah yang akan dihadapi oleh pengusaha dalam pendirian usaha jasa laundry.

2. Pembahasan
2.1 Pengertian Pemilihan Lokasi Usaha, Pendirian Usaha dan Usaha Jasa Laundry
2.1.1 Pemilihan Lokasi
Dalam memilih lokasi untuk mendirikan usaha sama pentingnya dalam hal memilih kepemilikan dan sumber pembiayaan tertentu. Keputusan yang menyangkut pemilian lokasi memiliki dampak yang luas dan panjang terhadap masa depan perusahaan kecil (Zimmerer dan Scarborough, 2009: 290). Pengusaha atau wirausahawan yang memilih lokasi usahanya secara bijak (mempertimbangkan preferensi pelanggan dan kebutuhan perusahaann) dapat membangun keunggulan kompetitif yang penting dari pada para pesainnya yang memilih lokasi usaha secara serampangan (Zimmerer dan Scarborough, 2009: 290). Dalam memilih lokasi usaha, para pengusaha harus mempertimbangkan berbagai hal, salah satunya tentang kesesuaian karakteristik lokasi dengan usaha yang akan didirikan (Zimmerer dan Scarborough, 2009: 290). Seperti perusahaan rokok, harus memilih lokasi yang memiliki ketersediaan tenaga kerja yang banyak, karena dalam proses memproduksi produknya perusahaan rokok membutuhkan banyak tenaga kerja. Selain itu pemilihan lokasi juga akan mempengaruhi seberapa banyak perusahaan akan mendapat pelanggan. Misalnya pengusaha toko buku dan alat tulis akan mendapat banyak pelanggan jika mendirikan usahanya dekat dengan sekolah atau universitas, karena dalam lokasi sekolah atau universitas adanya toko buku dan alat tulis tersebut dapat membantu dan memenuhi kebutuhan para siswa atau mahasiswa.
Jadi untuk jenis usaha apapun pemilihan lokasi menjadi hal mutlak dan perlu untuk menjadi bahan pertimbangan bagi pengusaha yang hendak memulai usahanya. Banyak hal yang menjadi pertimbangan seperti banyaknya tenaga kerja, ketersediaan bahan baku dan kedekatan dengan pasar. Ketiga pertimbangan tersebut juga akan mempengaruhi jenis usahanya. Seperti usaha yang mempertimbangkan lokasi yang dekat dengan tenaga kerja adalah jenis usaha yang padat karya, lokasi yang dekat dengan bahan baku adalah jenis usaha yang mengolah barang-barang berat seperti pertambangan dan lokasi usaha yang memiliki kedekatan dengan pasar biasanya usahanya berupa industri garmen atau konveksi. Alasan mereka memilih lokasi masing-masing karena jika usaha tambang dekat dengan bahan baku, maka akan mengurangi anggaran untuk biaya angkut barang. Sedangkan usaha garmen memilih lokasi dekat dengan pasar karena, para pengusaha membutuhkan informasi yang terbaru dari keinginan pasar mengenai model-model baju yang diinginkan oleh pelanggan.
Proses untuk mengambil keputusan pemilihan lokasi menyerupai piramida, dimulai dari yang terluas hingga terkecil (Zimmerer dan Scarborough, 2009: 290). Langkah pertama dalam menentukan lokasi usaha adalah memilih wilayah regional (negara), wilayah mana di suatu negara yang sesuai dengan karakteristik perusahaan. Prioritas utama pengusaha dalam memilih wilayah adalah pelanggan.
Setelah memilih wilayah yang tepat pengusaha harus menentukan lokasi yang lebih rinci lagi seperti provinsi, faktor-faktor yang harus dipertimbangkan antara lain kedekatan dengan pasar, kedekatan dengan bahan baku yang diperlukan, tingkat upah, kebutuhan persediaan tenaga kerja, tingkat pajak, akses internet dan biaya operasional total.
Langkah berikutnya adalah menentukan kota. Memilih kota merupakan hal yang lebih mendalam lagi yang harus dilakukan pengusaha. Hal-hal yang menjadi pertimbangan pengusaha juga semakin mendetail, seperti mengenali kota dan lingkungan di sekitarnya, mempelajari karakteristik warga kota (kepadatan penduduk, tren pertumbuhan, ukuran keluarga, dan lain lain). Langkah terakhir dalam proses pemilihan lokasi adalah memilih tempat yang aktual untuk perusahaan.
Dalam memilih kriteria lokasi untuk bisnis ritel dan jasa tidak banyak keputusan penting yang diambil. Karena keberhasilan perusahaan jasa bergantung pada kestabilan aliran perusahaan. Para pengusaha harus mempertimbangkan kenyamanan dan pilihan target pelanggan (Zimmerer dan Scarborough, 2009: 307). Berikut menurut (Zimmerer dan Scarborough, 2009: 307—312) pertimbangan yang perlu dilakukan pengusaha jasa adalah:
1)    ukuran daerah perdagangan
2)    kesesuaian ritel
3)    tingkat persaingan
4)    indeks kejenuhan ritel
5)    jaringan transportasi
6)    hambatan Fisik, rasial, atau emosional
7)    hambatan politis (perundang-undangan).
Selain itu ada bebarapa teori dalam pemilihan lokasi perusahaan yang di ungkapkan oleh (Tantri, 2009: 102) antara lain:
1)    teori Weber
2)    teori Lucas
3)    teori kindelberger

2.1.2 Pendirian Usaha
     Pendirian usaha bisa diartikan juga sebagai perelokasian usaha (pemindahan lokasi usaha). Keputusan dalam pendirian usaha merupakan keputusan yang stategis, untuk itu perlu dipelajari berbagai hal yang menjadi bahan pertimbangan konsep-konsep dasar dalam mendirikan perusahaan atau usaha. Pengembangan perusahaan tergantung pada sifat pengusaha, selain itu juga dipengaruhi oleh kerangka dasar yang dipilih antara lain: visi (vision), misi (mission), sasaran (objective), strategi (stategy), dan kebijakan (policy) pendapat ini diungkapkan oleh (Tantri, 2009: 93).
Selain perumusan konsep dasar perusahaan, setiap pengusaha atau pimpinan perusahaan yang akan mendirikan usaha perlu mengetahui masalah-masalah fungsional yang akan dihadapi (Tantri, 2009: 96—131) yaitu:
1)        masalah hukum, meliputi: penyusunan Anggaran Dasar atau Akte pendirian, serta pengesahan dan perizinan
2)        masalah teknis, meliputi: lokasi per usahaan, teori tentang pemilihan lokasi perusahaan, serta pemilihan mesin dan teknologi
3)        masalah ekonomi, meliputi: biaya proyek, sumber pembiayaan, dan proyeksi keuangan
4)        masalah manajemen, meliputi: fungsi-fungsi manajemen, faktor-faktor keberhasilan pemimpin, dan masalah-masalah  dalam ekspansi dan relokasi

2.3.1 Usaha Jasa Laundry
Usaha laundry merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa, lebih tepatnya jasa mencuci dan setrika baju. Pada dasarnya usaha laundry  sama dengan mencuci di rumah, namun hasilnya dinilai oleh pelanggan (Laundry, 2011). Sehingga dalam mendirikan usaha jasa laundry  membutuhkan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain: memperhatikan kualitas pelayanan, perlengkapan dan peralatan apa saja yang akan digunakan, dan tak kalah penting pemilihan lokasi usaha. Pengusaha laundry tidak akan mendirikan laundry jika berada di desa, karena sebagian besar orang desa akan lebih memilih untuk mencuci baju sendiri. Selain itu para pengusaha laundry juga harus memperhatikan hal-hal detail usahanya, seperti bagaimana cara menghilangkan noda yang membandel seperti noda minyak, oli serta permen karet dan tetap menjaga keutuhan kain,  tidak merusak serat kain.
Bagi para pengusaha baru yang ingin mendirikan usaha jasa laundry baru perlu memperhatikan beberapa hal untuk meminimalisir risiko kebangkrutan yang dikemukakan oleh (Chandra, 2012) antara lain:
1)        pemilihan lokasi usaha, hal ini yang menjadi pertimbangan utama dalam mendirikan usaha jasa laundry.
2)         riset marketing, lakukan survei kecil-kecilan terhadap kemungkinan adanya pesaing atau kompetitor.
3)        langkah inovasi, konsumen laundry jaman sekarang sangat menyukai pelayanan yang fleksibel atau bervariasi. Misalnya, anda bisa membuat layanan laundry antar jemput, harga diskon untuk paket cuci baju milik satu keluarga, layanan laundry dengan sabun dan pelembut sesuai pilihan pelanggan, dan sebagainya.
4)        cara promosi, jangan ragu-ragu dalam mempromosikan bisnis laundry anda. Misalnya dengan lebih menjalin keakraban dengan masyarakat di sekitar usaha anda. Anda juga bisa mengeposkan usaha anda di forum online serta menggunakan metode pemasaran lokal seperti membuat brosur untuk dibagi-bagikan atau ditempel di tempat-tempat strategis.

2.2 Pengaruh Pemilihan Lokasi terhadap Pendirian Usaha jasa Laundry
Dewasa ini usaha laundry semakin menjadi usaha yang banyak dipilih oleh pengusaha-pengusaha, karena memiliki potensi yang begitu besar terutama dengan berkembangnya berbagai tempat usaha dan pemukiman yang pada gilirannya menambah pelanggan potensial untuk menyewa jasa cuci pakaian. Potensi keuntungan dari usaha laundry ini membuat banyak orang berminat untuk membuka usaha laundry, mulai dari ibu rumah tangga, pegawai yang baru di-PHK hingga mahasiswa. Akan tetapi, banyak pebisnis pemula yang ketika memulai bisnis ini ternyata menyadari bahwa membuka dan menjalankan bisnis laundry tidak semudah yang dijalankan, sehingga akhirnya bisnis tersebut menjadi bangkrut di tengah jalan. Keputusan untuk mendirikan usaha membutuhkan beberapa kerangka dasar yang dipilih antara lain: visi (vision), misi (mission), sasaran (objective), strategi (strategy), dan kebijakan (policy) pendapat ini diungkapkan oleh (Tantri, 2009: 93).
Untuk itu pengusaha yang ingin membuka usaha laundry baru harus memperhatikan kelima konsep dasar tersebut. Selain itu pengusaha harus mengetahui masalah-masalah fungsional yang akan dihadapi nanti, seperti masalah teknis yang meliputi strategi pemilihan lokasi (Tantri, 2009: 96—131). pemilihan lokasi usaha membutuhkan pertimbangan khusus dari pengusaha.
Dalam pemilihan lokasi usaha, Pencarian lokasi yang tepat merupakan hal yang sangat penting. Sebuah bisnis laundry membutuhkan pelanggan yang akan sering memanfaatkan usaha jasa ini, misalnya daerah pemukiman yang banyak dihuni pekerja dari luar kota atau menjadi lokasi rumah kos dan asrama mahasiswa. Sekedar memilih daerah kompleks perumahan saja belum tentu menjanjikan, terutama bila komplek tersebut lebih banyak dihuni rumah-rumah pribadi milik para keluarga, sebab ibu rumah tangga biasanya lebih suka mencuci pakaian keluarganya sendiri atau menyerahkan pada pembantu. Seperti halnya ibu-ibu di daerah pedesaan yang lebih rela mengeluarkan uang untuk membeli kue dari pada untuk membayar jasa laundry.
Keputusan yang menyangkut pemilihan lokasi memiliki dampak yang luas dan panjang terhadap masa depan perusahaan kecil (Zimmerer dan Scarborough, 2009: 290). Dalam pemilihan kriteria lokasi untuk usaha jasa keberhasilan perusahaan ditentukan oleh kestabilan aliran perusahaan. Para pengusaha harus mempertimbangkan kenyamanan dan pilihan target pelanggan (Zimmerer dan Scarborough, 2009: 307).
Begitu penting pengaruh pemilihan lokasi dalam mendirikan sebuah usaha laundry. Pengusaha harus mempertimbangkan kesesuaian lokasi dengan target pelanggan dan lain sebagainya, karena arti pelanggan dalam perusahaan jasa sangat penting. Oleh karena itu pendirian usaha laundry tidak akan berkembang jika didirikan di daerah pedesaan dan hanya dalam komplek perumahan yang hanya ada sedikit pelanggan. Strategi Pemilihan lokasi untuk sebuah usaha sangat penting bagi pengusaha yang ingin mendirikan usaha baru.  Jika pengusaha salah strategi dalam pemilihan lokasi industri maka usahanya bisa jadi tidak akan berkembang bahkan akan bangkrut di tengah jalan.

2.3 Dampak Pendirian Usaha Jasa Laundry bagi Masyarakat Lokal.
Pendirikan sebuah usaha dapat memengaruhi lingkungan disekitarnya, baik dalam lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya. Pendirian usaha dapat berdampak positif maupun negatif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Menurut (Sukirno., dkk, 2011: 62) lingkungan sangat besar pengaruhnya kepada efisiensi dari operasi berbagai perusahaan dan kepada kemampuannya untuk memperoleh keuntungan. Keadaan lingkungan yang berpengaruh pada kegiatan usaha akan menimbulkan pengaruh penting kepada cara mengelola usaha yang dijalankan. Lingkungan usaha meliputi dua golongan yaitu: lingkungan pasar dan lingkungan bukan pasar. Gambaran lingkungan usaha dalam suatu perusahaan dapat dilihat dalam gambar 1.1 berikut (Sukirno., dkk, 2011: 65).

Gambar 1.1 lingkungan usaha dalam suatu perusahaan.


Lingkungan bukan  pasar

Kestabilan politik

Kestabilan perekonomian negara

Kebijakan pmerintahan

Lingkungan pasar

Perusahaan-perusahaan

Pesaing dan perusahaan lain

Pemberi modal dan pinjman

Langganan/ costumer

pekerja

Penyedia bahan mentah

Organisasi perburuhan dan organisasi masyarakar lain

Ciri demografi dan sistem sosial dan kebudayaan

Keadaan perekomonian dan politik global

Peraturan dan UU pelaksanaannya

Dalam bagan tersebut dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan

lingkungan disekitar operasi perusahaan. Dalam lingkungan pasar ada salah satu faktor yang sangat mempengaruhi jalannya perusahaan terutama untuk perusahaan yang bergerak pada bidang jasa, seperti usaha laundry yaitu faktor pelanggan (costumer). The costumer is king (pelanggan adalah raja) istilah yang sering dinyatakan apabila membincangkan mengenai kegiatan dalam dunia bisnis (Sukirno., dkk, 2011: 66). Dalam perusahaan jasa pelanggan menjadi hal yang sangat penting sebagai keberlangsungan perusahaan itu sendiri.
Dampak mendirikan sebuah usaha seperti laundry tentunya memiliki dampak positif dan juga dampak negatif yang dapat dirasakan oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat di sekitar perusahan tersebut. Berikut dampak pendirian usaha bagi lingkungan sekitarnya.
1)        Dampak positif pendirian usaha laundry antara lain.
a.    Dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, dengan mendirikan usaha laundry masyarakat yang belum memiliki pekerjaan (pengangguran) memiliki kegiatan yang tentunya akan menambah penghasilannya. Begitupun karyawan yang baru saja di-PHK, akan mendapatkan pekerjaan pengganti yang dapat dilakukan untuk memperoleh penghasilan dan meningkatkan taraf perekonomiannya.
b.    Dapat menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri dan juga lingkungan sekitarnya.
c.    Perubahan budaya yang dapat berdampak pada perubahan sikap masyarakat, yaitu masyarakat akan mendapatkan sebuah gambaran tentang berwirausaha.
d.   Mengajarkan pada masyarakat untuk bisa menjadi seorang pengusaha, tidak hanya menjadi karyawan dan bergantung pada pemimpin. Dengan berwirausaha masyarakat akan mendapatkan penghasilan murni dari usahanya sendiri.
e.    Perubahan demografi, dengan terjadinya penurunan tingkat pengangguran. Dalam pembuatan usaha tersebut tentunya pihak pengusaha membutuhkan tenaga kerja yang mana dapat diambil dari lingkungan masyarakat sekitar.
f.     Memberikan kemudahan bagi masyarakat lokal. Dengan adanya pendirian usaha laundry masyarakat lokal yang sibuk dan tidak sempat untuk mencuci baju akan mendapatkan kemudahan, menggunakan jasa laundry  untuk membantu mencucikan baju.
Dampak negatif pendirian usaha laundry antara lain.
a.    Banyaknya pendirian usaha baru akan menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat antar pengusaha yang notabene masih bertetangga dan berada dalam satu lingkungan. Hal ini rentan mengakibatkan perpecahan, karena para pengusaha tersebut berebut untuk mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya namun target pelanggannya hanya dalam lingkup yang sempit.
b.    Mengurangi sikap kemandirian masyarakat lokal. Dengan pendirian laundry, akan timbul sikap malas dari masyarakat sekitar, masyarakat sekitar akan lebih memilih menggunakan jasa laundry dari pada mencuci bajunya sendiri. Hal ini akan menambah pengeluaran mereka.
c.    Memberikan dampak negatif pencemaran lingkungan, karena dengan pendirian usaha laundry akan menambah tingkat pencemaran air di sekitar lokasi usaha yang berasal dari pembuangan air hasil pencucian.

2.4 Masalah- Masalah yang Akan Dihadapi oleh Pengusaha dalam Pemilihan Lokasi Pendirian Usaha Jasa Laundry.
Dalam mendirikan sebuah usaha tentu akan menimbulkan masalah-masalah yang harus dihadapi oleh pengusaha, demi menyukseskan usahanya. Begitupun dengan usaha laundry, banyak masalah-masalah yang akan dihadapi oleh pengusaha yang ingin mendirikan usaha laundry. Berikut masalah-masalah yang akan dihadapi oleh pengusaha dalam mendirikan sebuah perusahaan baru yang di ungkapkan oleh (Tantri, 2009: 96—130).
1)   Masalah fungsional
 Masalah hukum
Berhubungan dengan perizinan usaha secara resmi, meskipun usaha laundry termasuk usaha kecil menengah perizinan usaha sangat perlu dan dibutuhkan untuk menghindari hal-hal hukum yang tidak diinginkan. Setiap pengusaha yang ingin mendirikan usaha harus melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dapat di peroleh dari BAPEDAL atau pemda (Tantri, 2009: 99).
2)   Masalah teknis
Masalah teknis yang akan dihadapi pengusaha dalam mendirikan usaha laundry antara lain.
a.       Pemilihan lokasi
Pemilihan lokasi merupakan hal yang sangat krusial dan oenting yang harus di hadapi oleh pengusaha baru.
b.      Pemilihan peralatan, perlengkapan dan teknologi yang akan digunakan dalam usaha.
Pemilihan peralatan menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh pengusaha laundry, karena dalam kegiatannya usaha laundry pasti membutuhkan peralatan seperti mesin cuci yang digunakan untuk mencuci baju-baju pelanggan. Pemiliahan mesin cuci yang berkualitas tinggi akan mempengaruhi kualitas hasil cucian, dan hal itu juga akan memberikan dampak pada jumlah pelanggan yang menggunakan jasa laudry tersebut.
Perlengkapan seperti sabun cuci, dan pengharum pakaian juga menjadi hal yang perlu diperhatikan pengusaha laundry, pemilihan sabun cuci yang tidak sesuai akan mempengaruhi hasil cucian.
3)   Masalah ekonomi
Masalah modal
Dalam pendirikan usaha apapun para pengusaha pasti membutuhkan modal usaha untuk memualai usahanya. Modal untuk mendirikan usaha dapat diperoleh pengusaha dari modal pribadi ataupun modal dari pihak lain seperti koperasi simpan pinjam, Bank konvensional dan lain sebagainya. Usaha laundry termasuk usaha kecil menengah, namun masalah modal menjadi hal yang perlu mendapat perhatian khusus bagi para pengusaha.
4)    Masalah manajemen
Masalah manajemen juga menjadi salah satu masalah yang akan dihadapi oleh pengusaha dalam mendirikan usaha. Manajemen yang baik dalam sebuah perusahaan akan mempengaruhi hasil dan kinerja perusahaan. Dalam usaha laundry manajemen waktu menjadi hal yang perlu diperhatikan, karena dalam kegiatannya ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan pada pelanggan menjadi kunci utama. Jika usaha laundry memberikan pelayanan tepat waktu, misalnya dalam hal menyelesaikan cucian dari pelanggan dilakukan dengan tepat dan cepat maka pelanggan akan merasa puas dan akan memberikan kepercayaannya mencucikan bajunya kepada pengusaha laundry yang bersangkutan. Begitupun sebaliknya jika pengusaha laundry tidak memberikan pelayanan yang tepat waktu, maka pelanggan akan beralih ke usaha laundry lainnya yang dapat berkomitmen dengan waktu.

3. Penutup
3.1 Simpulan
Makalah ini memiliki simpulan sebagai berikut.
1)        Usaha laundry semakin menjadi usaha yang banyak dipilih oleh pengusaha-pengusaha, karena memiliki potensi yang begitu besar terutama dengan berkembangnya berbagai tempat usaha dan pemukiman yang pada gilirannya menambah pelanggan potensial untuk menyewa jasa cuci pakaian. Dalam pemilihan lokasi usaha, Pencarian lokasi yang tepat merupakan hal yang sangat penting. Keputusan yang menyangkut pemilihan lokasi memiliki dampak yang luas dan panjang terhadap masa depan perusahaan kecil. Para pengusaha harus mempertimbangkan kenyamanan dan pilihan target pelanggan. Apabila pengusaha salah dalam strategi pemilihan lokasi usaha laundry maka tidak menolak kemungkinan, pengusaha tersebut akan gagal dan bangkrut di tengah jalan. Oleh karena itu untuk memilih lokasi dalam pendirian usaha laundry harus diperhitungkan matang-matang oleh pengusaha.
2)        Dampak positif pendirian usaha laundry antara lain, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, dapat menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri dan juga lingkungan sekitarnya, perubahan budaya kewirausahaan yang dapat berdampak pada perubahan sikap masyarakat, mengajarkan pada masyarakat untuk bisa menjadi seorang pengusaha, perubahan demografi dengan terjadinya penurunan tingkat pengangguran, memberikan kemudahan bagi masyarakat lokal. Dampak negatif pendirian usaha laundry antara lain, banyaknya pendirian usaha laundry baru akan menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat antar pengusaha yang notabene masih bertetangga dan berada dalam satu lingkungan, Mengurangi sikap kemandirian masyarakat lokal, Memberikan dampak negatif pencemaran lingkungan.
3)        Ada beberapa masalah yang akan dihadapi oleh pengusaha baru dalam mendirikan usaha laundry antara lain masalah fungsional yang meliputi masalah hukum. Masalah teknis yang meliputi masalah pemilihan lokasi, pemilihan peralatan, perlengkapan dan teknologi yang akan digunakan oleh pengusaha. Masalah ekonomi terdiri dari masalah modal. Masalah manajemen. Semua masalah-masalah tersebut akan dihadapi oleh para pengusaha laundry yang ingin mendirikan usaha baru.

3.2 Saran
Makalah ini memiliki saran sebagai berikut.
1)   Pengusaha baru
Makalah ini akan memberikan manfaat bagi para pengusaha yang ingin mendirikan perusahaan baru, khususnya dalam pendirian usaha laundry. Dalam makalah ini penulis menjelaskan tentang pengaruh pemilihan lokasi terhadap pendirian usaha laundry, dampak pendirian usaha laundry terhadap masyarakat lokal dan juga memberikan gambaran umum masalah-masalah yang akan dihadapi pengusaha laundry dalam mendirikan usahanya. Sehingga para pengusaha baru akan lebih mudah mengetahui hal-hal yang ingin diketahuinya tentang laundry.
2)   Pelajar atau mahasiswa
Makalah ini dapat digunakan oleh para pelajar dan juga para mahasiswa yang membutuhkan informasi tentang pendirian usaha baru khususnya usaha laundry. Dengan begitu para pelajar akan mendapatkan informasi baru yang dibutuhkan tentang pendirian usaha laundry.

Daftar Rujukan

Chandra, Helmy. 2012. 4 Kiat Sukses Membuka Usaha Laundry Bagi Pemula, (Online), (http://mesinlaundry.com/4-kiat-sukses-membuka-usaha-laundry-bagi-pemula/), diakses 10 November 2013.

Khoiruddin, Ahmad. 2013. Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia, (Online), (http://ahmadkhoiruddinuad.wordpress.com/materi-2/bab-5/jenis-usaha-dan-kegiatan-ekonomi-di-indonesia/), diakses 12 November 2013.

Laundry, Family. 2011. Kursus Laundry, (Online), (http://traininglaundry.blogspot.com/2011/02/usaha-laundry-adalah-usaha-yang.html), diakses 10 November 2013.

Simanjorang, Walson. 2013. Macam-Macam Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia, (Online), ( http://walson-simanjorang.blogspot.com/2013/01/macam-macam-usaha-dan-kegiatan-ekonomi_4262.html), diakses 12 November 2013.

Sukirno, Sadono., dkk. 2011. Pengantar Bisnis. Jakarta: Prenada Media Group.
Tantri, Francis. 2009. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Zimmerer, Thomas W., Scarborough, Norman M. 2009. Kewirausahaan Dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat.


Biro Statistik dan Organisasi Internasional. Jumlah Penduduk di Seluruh Dunia 2012/2013. (Online), (http://statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=area&info1=6), diakses 17 November 2013.