Sabtu, 22 November 2014
Pengertian Dan Perbedaan Data Flow Diagram (DFD) Dengan Flowchart
Pengertian Data Flow Diagram (DFD)
JENIS-JENIS FLOWCHART & PERBEDAANNYA
Ada beberapa
jenis flowchart diantaranya:
1. Bagan alir sistem (systems flowchart).
2. Bagan alir dokumen (document flowchart).
3. Bagan alir skematik (schematic flowchart).
4. Bagan alir program (program flowchart).
5. Bagan alir proses (process flowchart).
1. Bagan alir sistem (systems flowchart).
2. Bagan alir dokumen (document flowchart).
3. Bagan alir skematik (schematic flowchart).
4. Bagan alir program (program flowchart).
5. Bagan alir proses (process flowchart).
SYSTEM FLOWCHART
System
flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan
secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari
prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa
yang dikerjakan di sistem.
DOCUMENT FLOWCHART
Bagan alir
dokumen (document flowchart) atau
disebut juga bagan alir formulir (form flowchart)
atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari
laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
SCHEMATIC FLOWCHART
Bagan alir
skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip
dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem.
Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan
alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang
digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan
komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir.
Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi
sulit dan lama menggambarnya.
PROGRAM FLOWCHART
Bagan alir
program (program flowchart) merupakan
bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan
alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir
program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program
komputer terinci (detailed computer program
flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk
menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan
alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut
menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer
terinci (detailed computer program flow-chart)
digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara
terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.
PROCESS FLOWCHART
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
Jumat, 21 November 2014
Tugas UKM
Analisis
Sistem UKM
“
ERDS CELL“
Tentang UKM ERDS CELL :
Conter
ponsel ERDS CELL merupakan UKM yang bergerak dalam penjualan barang maupun
jasa, barang yang di jual dalam UKM ini adalah ponsel,notbook,pulsa elektrik, pulsa
vocher,assesoris ponsel, UKM ini juga menawarkan jasa servis ponsel,notbook,dan
sejenis ponsel yang lain. UKM ini berdiri pada Tahun 2009 yang di mana di
dirikan Oleh “DEDE SEPTIAN” . UKM ini terletak tepat nya di Daerah Cikarang
Utara tepatnya di sentral grosis cikarang (SGC) .
Sistem Transaksi ERDS
CELL :
1. Costumer Datang ke
Toko
2. Costumer mulai
Memilih Barang / ponsel yang Ingin di Beli dengan merk yang di minati
3. Pelayan
MemberikanHarga atau tawar menawar antar costemer dan pelayan
4. Setelah di Pilih dan
berminat Pelayan memberi keterangan atau cara pakai untuk menggunakan ponsel
tersebut dan menjelaskan garansi dan dll
5. Pelayan menanyakan
apa ada barang yang ingin di beli lagi atau tidak, jika ada akan di lanjutkan
namun jika tidak akan di Lanjutkan ke Proses Berikut nya.
6. Pelayan Membuatkan
Bon atau tanda bukti pembelian
7. Costumer Melakukan
pembayaran ke pada Pelayan.
8. Pelayan memberikan
Barang serta Bon Penjualan.
9. setelah transaksi
selesai uang yang di karyawan di serahkan ke bagian ke uangan dan di catat ke
dalam pembukuan per harinya dan serahkan uang ke bos
Alur Transaksi ERDS
CELL :
Costumer – Karyawan –
Keuangan – Boss
Tugas karyawan :
Melayani Costumer dengan Baik
Mencatat semua Transaksi dengan Benar
Memastikan Barang bagus dan resmi tidak
barang ilegal
Menyetor Uang sesuai dengan Transaksi yang terjadi
Jujur dan 3S (senyum,sapa,salam)
Tugas Keuangan ERDS
CELL :
Mencatat Semua Transaksi setiap perhari/perbulan
Melakukan Pembukuan
Mencatat Jumlah Barang Keluar
Menyetor Uang Hasil Transaksi
Tugas
Bos ERDS CELL :
Mengawasi karyawan
Memantau Transaksi jual/beli
Memantau Keuangan serta Keuntungan
Informasi
Masuk ERDS CELL:
Data Barang yang di Jual
Data Transaksi yang terjadi
Data Pemasukan dan Pengeluaran
Informasi
Keluar ERDS CELL :
Data Barang yang Terjual
Data Keuangan yang Keluar saat ada
Costumer yang Menjual Barang
Kelemahan
Sistem ERDS CELL :
Komplen dari pihak
costemer yang menumukan barang cacat ketika sudah membeli atau sudah di buka
segelnya akan sulit untuk di prosesnya
Kelebihan sistem ERDS
CELL :
Memudahkan masyarakat
untuk membeli ponsel,dan dll dengan merk keluaran terbaru dan fitur-fitur
terbaru dengan mudah dan cepat
Flowchart :
Selasa, 14 Oktober 2014
Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Akuntansi dalam
bisnis dan dinamika perusahaan, mempunyai peran yang sangat penting terutama
untuk memberikan informasi keuangan sebagai pendukung pengambilan keputusan.
Berbagai macam kepentingan, keputusan, dan penggunaan informasi keuangan dalam
perusahaan menyebabkan berkembangnya ilmu Akuntansi, informasi keuangan yang
dihasilkan bukan hanya terbatas pada penyediaan laporan keuangan sebagai bentuk
pertanggungjawaban manajemen saja, namun sebagai alat pendukung pengambilan
keputusan di masa datang, peramalan laba, hingga akuisisi dan merger. Meskipun perkembangan Akuntansi sebagai
disiplin ilmu begitu luas namun secara garis besar Akuntansi dapat dibagi
menjadi dua tipe yaitu Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen. Kedua tipe
tersebut muncul karena dinamika perusahaan yang bertemu dengan disiplin ilmu
Akuntansi dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengguna informasi keuangan
yang berbeda. Pengambil keputusan yang berbeda, memerlukan informasi keuangan
yang berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan pokok antara Akuntansi
Keuangan dan Akuntansi Manajemen terletak pada:
- Pemakai
Laporan Akuntansi dan tujuan mereka
- Lingkup
Informasi
- Fokus
Informasi
- Rentang
Waktu
- Kriteria
bagi informasi Akuntansi
- Sifat
informasi
Akuntansi Keuangan
Akuntansi
keuangan mempunyai tujuan untuk menyajikan informasi keuangan bagi pemakai di
luar perusahaan, contohnya seperti pemegang saham, kreditor, analis keuangan,
karyawan, instansi pemerintah dan lainnya. Sementara itu, tujuan masing-masing
pemakai laporan keuangan dari pihak luar perusahaan adalah bentuk hubungan atau
kerjasama yang akan mereka ambil di masa depan dengan perusahaan penerbit
laporan keuangan, singkatnya para pemakai laporan keuangan menggunakan laporan
keuangan tidak bertujuan untuk mengambil keputusan mengenai perusahaan, namun
lebih pada untuk mengambil keputusan jenis dan sifat hubungan seperti apa
yang akan di lakukan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan di masa yang
akan datang.
Untuk lingkup
informasi, pada laporan Akuntansi Keuangan umumnya menyajikan informasi
keuangan tentang perusahaan secara keseluruhan. Neraca (laporan posisi
keuangan) yang menyajikan aset, kewajiban (liabilitas), dan modal perusahaan
secara keseluruhan, ataupun laporan Rugi-Laba (laporan laba-rugi komprehensif)
yang menyajikan hasil kegiatan dari perusahaan secara keseluruhan. Karena
tujuan laporan keuangan untuk pemakai dari luar perusahaan, maka informasi yang
ada dalam laporan keuangan lebih berbentuk ringkasan(summary) dan menggambarkan keuangan perusahaan
secara keseluruhan. Hal ini sangat penting untuk pengguna laporan keuangan yang
berasal dari luar perusahaan sebagai perluasan dari informasi mengenai
perusahaan secara keseluruhan.
Ditinjau dari
fokus informasi, Akuntansi Keuangan berfokus pada informasi masa lalu(historical). Akuntansi Keuangan menggambarkan suatu
bentuk pertanggungjawaban dana yang sebelumnya dipercayakan oleh para penyedia
dana dari pihak luar perusahaan kepada manajemen perusahaan.
Dari segi rentang
waktu, Akuntansi Keuangan menghasilkan laporan yang kurang fleksibel dan hanya
mencakup jangka waktu tertentu, seperti misalnya periode satu tahun (annual), periode
setengah tahun (interim), periode satu kuartal, atau periode satu
bulan.
Untuk kriteria
bagi informasi Akuntansi Keuangan, merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim atau berterima secara umum. Prinsip-prinsip tersebut merupakan hasil dari
perumusan organisasi yang berwenang seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) sebagai hasil dari tuntutan pemakai
laporan keuangan yang berasal dari pihak luar perusahaan. Pemakai laporan
keuangan dari pihak luar perusahaan tidak mempunyai pengetahuan langsung
tentang praktik dalam perusahaan, laporan keuangan merupakan satu-satunya media
komunikasi antara pihak luar dengan manajemen, karena itu laporan keuangan dari
Akuntansi keuangan memerlukan suatu standarisasi bentuk laporan keuangan agar
pengguna laporan keuangan dari pihak luar dapat membandingkan berbagai laporan
keuangan dari beberapa perusahaan yang berbeda sebagai bahan pertimbangan untuk
pengambilan keputusan tentang hubungan yang akan diambil dengan perusahaan di
masa datang.
Sifat informasi
dari Akuntansi Keuangan memerlukan tingkat ketepatan yang tinggi, objektif, dapat
diuji kebenarannya, dan juga akurat, karena para pemakainya adalah pihak-pihak
dari luar perusahaan yang menggunakan laporan keuangan sebagai bahan
pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan tingkat ketepatan
tersebut perusahaan terkadang menggunakan jasa dari pihak ketiga yang bebas
dari kepentingan apapun untuk memberikan pendapat tentang laporan keuangan
perusahaan, yaitu auditor.
Akuntansi Manajemen
Berbeda dengan
Akuntansi Keuangan yang mempunyai fokus laporan pertanggungjawaban dan
ringkasan kondisi perusahaan kepada pihak luar perusahaan, laporan keuangan
atau hasil olah informasi dari Akuntansi Manajemen mempunyai fokus menyediakan
informasi keuangan bagi keperluan pihak internal perusahaan atau manajemen.
Akuntansi Manajemen berhubungan dengan informasi mengenai perusahaan untuk
memberikan manfaat bagi para pemakai laporan keuangan yang berada dalam
perusahaan (manajemen) sebagai bahan pertimbangan yang mendukung dalam
pengambilan keputusan.
Lingkup informasi
pada Akuntansi Manajemen cenderung lebih sempit, tidak lagi berfokus pada
perusahaan sebagai satu entitas melainkan lebih detil karena lingkup informasi
bertujuan untuk melaporkan bagian-bagian tertentu dari perusahaan, seperti
bagian produksi, bagian pemasaran dan lainnya. Namun kompleksitas lingkup
informasi keuangan yang dihasilkan oleh Akuntansi Manajemen ini nantinya akan
sejalan dengan tingkat-tingkat manajemen yang terlibat dalam membuat keputusan.
Dalam fokus
informasi, Akuntansi Manajemen cenderung berorientasi pada masa yang akan
datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang, namun untuk
sumber informasi yang akan diolah bisa bervariasi, mulai dari biaya-biaya di
masa lalu (historical cost), biaya sekarang(current cost) atau
biaya masa datang (future cost).
Untuk Rentang
waktu, Akuntansi Manajemen menyediakan rentang waktu yang jauh lebih fleksibel
dibandingkan Akuntansi Keuangan, hal ini terjadi karena tuntutan dari manajemen
perusahaan yang harus membuat keputusan-keputusan penting dalam waktu yang
relatif singkat dan cepat, baik yang bersifat terstruktur, semi-terstruktur,
hingga tidak terstruktur. Rentang waktu yang diberikan bisa berupa harian,
mingguan, bulanan, atau bahkan hingga periode 10 tahun.
Kriteria bagi
informasi Akuntansi Manajemen tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi
yang berterima umum, selama itu memberi manfaat bagi pihak manajemen
perusahaan, baik itu dalam hal pengukuran, ataupun perhitungan. Dalam Akuntansi
manajemen, praktik-praktik yang telah terbukti berhasil dan bermanfaat pada
suatu perusahaan kebanyakan akan ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain yang
kemudian akan menyebar luas dalam dunia industri. Selain itu, pada Akuntansi
Manajemen tidak ada organisasi ataupun undang-undang yang mengatur
praktik-praktiknya, selama itu bermanfaat untuk manajemen perusahaan maka
perusahaan akan terus menggunakan praktik-praktik tersebut.
Akuntansi
Manajemen menghasilkan informasi yang akan membantu manajemen untuk mengambil
keputusan yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan, baik untuk perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan kebijakan dalam perusahaan selalu menyangkut masa yang akan
datang. Maka dari itu Akuntansi Manajemen tidak hanya mengandalkan satu
disiplin ilmu saja yaitu akuntansi, namun juga mengambil disiplin ilmu dari
manajemen untuk mengatasi dan mengatur sumber daya dan waktu perusahaan, selain
itu Akuntansi Manajemen juga menggunakan disiplin ilmu psikologi sosial ketika
melakukan estimasi, perkiraan dan peramalan untuk penjualan produk,
pengendalian sumber daya manusia. Akuntansi Manajemen sering mengumpulkan
informasi-informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan dan bersifat
taksiran karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang masa yang akan
datang.
Perbedaan SIM dan SIA
Sistem Informasi Akuntansi Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Sistem informasi manajemen, adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA
– Spesialis Informasi
– Akuntan
– Spesialis Informasi
– Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
– informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
– Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
– informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
– Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
1.Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
2.adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
1.Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
2.adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Referensi
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pada Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang Palembang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara umum Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan suatu sistem yang
menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung sistem operasi, manajemen,
serta pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Informasi merupakan salah
satu jenis sumber daya yang penting bagi seorang pimpinan atau manajer dalam
membuat dan mengambil suatu keputusan secara efektif dan efisien untuk masa
depan bisnisnya. Suatu sistem informasi pada umumnya dikembangkan untuk tujuan
tertentu sesuai kebutuhan pemakainya. Bagi seorang pimpinan atau manajer SIM
digunakan untuk membuat suatu laporan yang berisi informasi tentang apa yang
sedang terjadi untuk meyakinkan bahwa pekerjaan yang telah dilakukan oleh
masing-masing pusat pertanggung jawaban telah berjalan secara koordinatif
(Setiawan, 2013).
Konsep SIM berkembang seiring dengan perkembangan penggunaan teknologi
informasi. Menurut O’Brien (2007: 6) teknologi informasi adalah teknologi
pendukung dari sistem informasi, yaitu sistem barbasis Ilmu Teknologi (TI) yang
mengelola komponen-komponennya berupahardware, software, netware,
dataware, dan brainware untuk melakukan transformasi
data menjadi informasi.
Dewasa ini masalah-masalah tentang
teknologi semakin kompleks, banyak penemuan-penemuan baru yang berbasiskan
teknologi bermunculan. Munculnya penemuan-penemuan ini tidak hanya berpengaruh
pada satu aspek bidang kehidupan namun juga berpengaruh pada berbagai aspek
bidang kehidupan seperti pada aspek bidang pendidikan, ekonomi, hukum,
kesehatan, politik, dan sebagainya.
Dalam aspek bidang ekonomi menuntut
banyak pengusaha dari berbagai sektor bisnis untuk mengikuti perkembangan
teknologi setiap saatnya. Karena berbagai kegiatan bisnis saat ini telah
menggunakan teknologi seperti kegiatan pemasaran, pengolahan data, hingga
produksi. Namun, adanya teknologi yang canggih pun belum tentu dapat membantu
seorang pimpinan untuk dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat, cermat dan
akurat. Pada titik keadaan inilah sistem informasi manajemen berperan penting
dalam membantu pimpinan mengambil suatu keputusan yang terbaik untuk masa depan
bisnisnya. Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola
pengambilan keputusan yang dilakukan baik oleh manajemen pada tingkat
operasional maupun manajemen pada tingkat puncak (pimpinan).
Saat ini perkembangan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi tidak hanya
digunakan oleh para pelaku bisnis dalam usaha skala besar namun juga digunakan
oleh para pelaku bisnis dalam usaha skala kecil dan menengah. Salah satu bidang
usaha kecil dan menengah yang memiliki prospek besar saat ini yaitu dalam usaha
bidang makanan. Salah satu usaha kecil dan menengah yang telah menggunakan
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi di kota Palembang yaitu Rumah Makan
dan Restoran Padang Raya Khas Minang yang berada di jalan Srijaya Negara No.
151 Bukit Besar, Palembang.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah
ini yaitu diantaranya:
1. Apa sajakah sistem informasi dan
teknologi informasi yang telah digunakan oleh Rumah Makan dan Restoran Padang
Raya Khas Minang?
2. Mengapa Rumah Makan dan Restoran
Padang Raya Khas Minang menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi
berbasis komputer?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini yaitu diantaranya:
1. Untuk mengetahui sistem informasi
dan teknologi informasi yang telah digunakan oleh Rumah Makan dan Restoran
Padang Rasa Khas Minang.
2. Untuk mengetahui alasan Rumah Makan
dan Restoran Padang Raya Khas Minang menggunakan sistem informasi dan teknologi
informasi berbasis komputer.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Pengertian Sistem
Informasi dan Teknologi Informasi
Menurut O’Brien (2007, P45), sistem
informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak,
perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber daya data dalam mengumpulkan,
mengubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Sedangkan teknologi informasi adalah
teknologi pendukung dari sistem informasi yaitu sistem berbasis Teknologi
Informasi (TI) yang mengelola komponen-komponennya berupa hardware, software,
netware, dataware,dan brainware untuk melakukan
transformasi data menjadi informasi.
2.2. Tujuan Pengembangan Sistem Informasi
dan Teknologi Informasi
2.2.1. Tujuan Pengembangan Sistem Informasi
Setiawan (2013: 9) mengungkapkan ada
5 (lima) tujuan dari pengembangan sistem informasi yaitu, diantaranya:
a. Agar organisasi dapat beroperasi
secara efisien
SIM mengerjakaan pekerjaan-pekerjaan
rutin secara lebih cepat dan mudah. (Transaction Processing System),
contoh sistem penerimaan gaji, sistem akuntansi, sistem personalia, sistem
persediaan dan sebagainya.
b. Agar organisasi dapat beroperasi
secara efektif
Efektifitas ini dimaksudkan agar
dapat mencapai target dari sistem pendukung keputusan (Decision Support
System / DSS). DSS memberikan informasi khusus kepada para pembuat
keputusan dengan informasi dan model-model tersebut dapat ditampilkan setiap
kali dibutuhkan, sehingga para manajer dapat mengambil keputusan dengan lebih
baik.
c. Agar organisasi dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik
Dengan sistem informasi manajemen
maka kebutuhan terhadap informasi dapat segera dipenuhi dengan mudah yang pada
akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen. Contoh :
penggunaan perangkat sistemAutomatic Teller Machine (ATM) pada
Bank.
d. Agar Organisasi dapat meningkatkan
kreasi / improvisasi terhadap produk yang dihasilkan
Hal ini sangant dimungkinkan karena
SIM akan mengintegrasikan informasi-informasi dalam organisasi sehingga dapat
membantu pengembangan usahanya melalui kreasi-kreasi produk baik barang maupun
jasa. Contoh : suatu Bank yang melebarkan usahanya dalam bidang pelayanan jasa
asuransi, pelayanan pembayaran rekening telepon, listrik dan sebagainya.
e. Agar organisasi dapat meningkatkan usaha
SIM yang baik akan meningkatkan
pangsa pasar terhadap produk yang dihasilkannya. SIM akan dapat mengakibatkan
terjadinya ketergantungan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan organisasi
tertentu sehingga konsumen merasa enggan untuk berpindah pada organisasi atau
perusahaan lain.
2.2.2. Tujuan Teknologi Informasi
Adapun tujuan dari teknologi
informasi yaitu, diantaranya:
a. Memecahkan suatu permasalahan;
b. Membuka kreativitas, efektivitas,
efisiensi;
c. Memotivasi kemampuan seseorang agar
bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi;
d. Mengembangkan kompetensi.
2.3. Manfaat Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi
2.3.1. Manfaat Sistem Informasi
Setiawan (2013 : 33) menyatakan ada
4 (empat) manfaat dari sistem informasi yaitu diantaranya:
1. Merampingkan organisasi dan mengubah
proses manajemen;
2. Memisahkan kerja dari lokasi;
3. Mengatur ulang alur kerja;
4. Meningkatkan fleksibilitas
organisasi.
2.3.2. Manfaat Teknologi Informasi
Menurut Jogiyanto (2003 : 18)
terdapat 5 (lima) manfaat dari adanya teknologi informasi yaitu diantaranya :
1. Meningkatkan efisiensi yaitu
menggantikan manusia dengan teknologi dalam proses produksi.
2. Meningkatkan efektivitas yaitu
menyediakan informasi bagi para manajer dalam organisasi untuk mendukung proses
pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan informasi
yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga mendapatkan hasil produksi yang
akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai dengan sasaran produksi yang
diinginkan.
3. Meningkatkan komunikasi yaitu
mengintegrasikan penggunaan SIM dengan menggunakan e-mail dan chat.
4. Meningkatkan kolaborasi yaitu dengan
menggunakan video conference dan teleconference.
5. Meningkatkan kompetetif yaitu
teknologi informasi digunakan untuk keunggulan kompetisi.
2.4. Jenis – Jenis Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2007) secara garis
besar sistem informasi dikelompokkan manjadi dua jenis, yaitu :
1. Sistem Pendukung Operasional
Jenis sistem ini terkait dengan
operasional sehari-hari yang berlangsung di dalam suatu organisasi :
a. Sistem pemrosesan transaksi, sistem
ini memproses data hasil transaksi bisnis, memperbaharui basis data
operasional, menghasilkan dokumen bisnis. Contoh : pemrosesan penjualan dan
persediaan serta sistem akuntansi.
b. Sistem pengendalian proses, sistem
ini terkait dengan proses mengawasi dan mengendalikan proses industry. Contoh :
sistem produksi baja, penyulingan minyak dengan sensor yang terhubung komputer.
c. Sistem kerjasama antar tim atau
bagian perusahaan, sistem ini terkait dengan dukungan komunikasi dan kerjasama
tim atau bagian atau kelompok kerja disuatu organisasi atau perusahaan dengan
memanfaatkan piranti elektronik dan teknologinya. Contoh : e- mail,
fax, teleconference.
2. Sistem Pendukung Manajemen
a. Sistem Informasi Manajemen
Sistem ini memberikan informasi
laporan yang sudah ditentukan sebelumnya untuk mendukung pengambilan keputusan
bisnis. Contoh : analisis penjualan, kinerja produksi, dan sistem pelaporan
tren biaya.
b. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem ini memberikan dukungan
interaktif khusus untuk proses pengambilan keputusan para manajer dan praktisi bisnis.
Contoh : penetapan harga produk, perkiraan tingkat laba, sistem analisis
resiko.
c. Sistem Informasi Eksekutif
Sistem ini dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan eksekutif yang diperoleh dari SIM maupun Sistem Pendukung
Keputusan (Decision support System). Contoh : sistek akses yang
mudah untuk menganalisis kinerja bisnis, tindakan para pesaing, perkembangan
ekonomi untuk mendukung perencanaan strategis.
2.5. Jenis – Jenis Teknologi Informasi
Sutabri (2003;191) menyatakan ada 5
(lima) jenis teknologi informasi yaitu:
1. Sistem Pengolahan Transaksi (TPS)
TPS atau sistem transaksi adalah
sebuah sistem yang digunakan untuk keperluan transaksi sehari-hari. Contoh: TPS
yang digunakan untuk pemasukan data penjualan, penjualan faktur transaksi, pembuatan
cek, reservasi travel, komputerisasi pada kasir penerima uang (cash register),
pembayaran gaji, pembuatan nota pembelian dan sebagainnya.
2. Sistem Otomasi Perkantoran (Office
Automation System/OAS)
Office Automation System/OAS merupakan sebuah rencan untuk
menggabungkan dan menerapkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses
pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerja dan efektifitas
pekerjaan. Contoh: komputer, radio, telepon, fax, telex, elektornic mail,
teleconference, video conference, dan sebagainya.
3. Sistem pendukung keputusan (Decision
Support System/DSS)
Decision Support System/DSS merupakan rangkuman sistem
komputer yang digunakan untuk membantu manajer dalam membuat suatu keputusan.
Contoh: program Ms. Excel, SPSS, Ms. Access, Myob, Planning Tool,
Business-Modular, WORKS, Simplan, FRAMEWORK, Informix, dan sebagainnya.
4. Sistem Pendukung Executive (Executive
Support System/ESS)
Executive Support System merupakan suatu sistem untuk
mengintisarikan informasi dari berbagai sumber, lalu dipersembahkan pada
manajer tingkat atas (MTA). Contoh: program untuk membuat grafik dengan
penyajian yang lebih menarik dengan menggunakan Ms. Access.
5. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem informasi akuntansi yaitu sistem
untuk mengolah data yang bersifat historis dalam volume yang tinggi pada
perhitungan akuntansi. Contoh: program SIA
2.6. Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sutabri (2003 : 101) menyatakan
bahwa, sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang saling terkait yang secara
kolektif membentuk suatu kesatuan. Maka suatu sistem informasi manajemen yang
berbasis komputer adalah suatu sistem pengolahan data komputer. Pengadaan data
dan informasi di dalam organisasi merupakan suatu sistem. Secara garis besar Sistem
Informasi Manajemen berbasis komputer mengandung unsur-unsur berikut:
1. Manusia
Setiap SIM yang berbasis komputer
harus memperhatikan unsur manusia supaya sistem yang diciptakan bermanfaat.
Hendaknya diingat bahwa manusia merupakan penentu keberhasilan suatu SIM dan
manusialah yang akan memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh SIM. Unsur
manusia dalam hal ini adalah para staf komputer profesional dan para pemakai (computer
user).
2. Perangkat keras (hardware)
Istilah perangkat keras merujuk pada
perkakas mesin. Karena itu, perangkat keras terdiri dari komputer itu sendiri
yang terkadang disebut sebagai central prcessing unit (CPU)
beserta semua perangkat pendukungnya. Perangkat pendukung yang dimaksud adalah
perkakas keluaran (output devices), perkakas penyimpanan (memory),
dan perkakas komunikasi.
3. Perangkat lunak (software)
Istilah perangkat lunak merujuk pada
program-program komputer beserta petunjuk-petunjuk (manual) pendukungnya. Yang
disebut program komputer utnuk berfungsi sedemikian rupa sehinga dapat
menghasilkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersedia.
4. DATA
Data adalah fakta-fakta yang akan
dibuat menjadi informasi yang bermanfaat. Data inilah yang akan
diklasifikasikan, dimodifikasi atau diolah oleh program-program supaya dapat
menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, dan akurat.
5. PROSEDUR
Prosedur adalah peraturan-peraturan
yang menentukan operasi system komputer. Misalnya, peraturan bahwa setiap
peraturan permintaasn belanja barang di suatu instansi harus tercatat di dalam
database komputer atau peraturan bahwa setiap akses operator komputer kepada
pengolah induk harus dilaporakan waktu dan otoritasinya.
2.7. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
2.7.1. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah mendefinisikan bahwa :
- Usaha Mikro Kecil adalah
suatu usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil
penjualan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
- Usaha Mikro Menengah adalah suatu
usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).
2.7.2. Jenis – Jenis Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) di Indonesia
Ada beberapa jenis Usaha Kecil dan
Menengah yaitu diantaranya:
1. Usaha Manufaktur (Manufacturing
Business)
Usaha Manufaktur (Manufacturing
Business) adalah suatu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk
yang bisa dijual kepada konsumen. Contohnya adalah konveksi yang menghasilkan
pakaian jadi atau pengrajin bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah,
souvenir dan sebagainya.
2. Usaha Dagang (Merchandising
Business)
Usaha Dagang (Merchandising
Business) adalah suatu usaha yang menjual produk kepada konsumen.
Contohnya adalah rumah makan, pusat jajanan tradisional yang menjual segala
macam jajanan tradisional, atau toko kelontong yang menjual semua kebutuhan
sehari-hari.
3. Usaha Jasa (Service Business)
Usaha Jasa (Service
Business) adalah suatu usaha yang menghasilkan jasa, bukan
menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Contohnya : jasa pengiriman
barang atau warung internet (warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada
konsumen agar mereka bisa browsing, searching, blogging, salon dan sebagainya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Sistem Informasi yang Digunakan Pada
Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang
Dalam menunjang kegiatan suatu
usaha, baik itu usaha kecil, menengah maupun besar para pelaku bisnis biasanya
melibatkan sistem informasi dan teknologi informasi demi kemajuan usahanya
dalam meningkatkan laba maunpun dalam meningkatkan efisensi dan efektifitas
pekerjaan. Hal ini juga yang sedang dilakukan oleh Rumah Makan dan Restoran
Padang Raya Khas Minang yang merupakan salah satu usaha mikro menengah dalam
kategori Usaha Dagang (Merchandising Business) yang ada di kota
Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Usaha ini bertempat di Jalan Srijaya
Negara Bukit Besar, Palembang.
Dalam memperlancar kegiatan
penjualan, Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang telah menggunakan
sistem informasi dalam transaksi pembayaran seperti Electronic Data
Capture (EDC). Electronic Data Capture(EDC) adalah mesin
yang digunakan sebagai alat pembayaran elektronik dengan menggunakan kartu
debet maupun kartu kredit. Dalam menggunakan EDC, Rumah Makan dan Restoran
Padang Raya Khas Minang bekerjasama dengan beberapa Bank seperti Bank BCA, Bank
Mandiri, dan Bank BNI yang ada di kota Palembang.
Gambar 1.
Electronic Data Capture (EDC)
Namun sistem EDC ini masih jarang
digunakan, karena pelanggan yang datang lebih sering melakukan transaksi
penmbayaran dengan menggunakan alat pembayaran yang sah yaitu uang. Dengan
adanya EDC pada Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang memudahkan
para pelanggan yang lupa untuk membawa uang tunai dan menghindari adanya
tindakan kriminal seperti pencopetan pada saat melakukan transaksi pembayaran.
Keuntungan lainnya yaitu :
1. Terhindar dari penerimaan uang
palsu, uang rusak, uang lusuh atau lecek.
2. Terhindar dari adanya selisih uang
dikasir, pencurian uang, ataupun perampokan.
3. Memudahkan pelanggan dalam melakukan
transaksi pembayaran.
4. Hanya dengan menggesek kartu debet
atau kartu kredit, uang bisa langsung masuk ke rekening sipemilik atau Owner
Merchant.
5. Mempermudah pemilik rekening
atau Owner Merchant dalam memonitoring pemasukan pendapatan
usaha.
6. Gratis biaya administrasi selama
kontrak 3 (tiga) tahun.
3.2. Teknologi Informasi yang
Digunakan Pada Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang
Peran utama teknologi informasi
dalam dunia bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi
organisasi atau perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan yang kompetitif.
Penerapan teknologi informasi banyak digunakan oleh para pelaku bisnis dalam
lingkungan kerja karena adanya kebutuhan efisiensi waktu dan biaya. Pesatnya
perkembangan teknologi informasi memberikan manfaat bagi para pelaku bisnis
dalam mengendalikan aktivitas bisnis yang rumit, dan juga dengan adanya
teknologi informasi para pelaku bisnis dapat memperoleh informasi yang relevan
yang berhubungan dengan usahanya secara spesifik dan tepat. Hal inilah yang
membuat salah satu usaha mikro menengah di kota Palembang yaitu Rumah Makan dan
Restoran Padang Raya Khas Minang untuk menggunakan peralatan-peralatan berbasis
teknologi informasi dalam memperlancar kegiatan usahanya untuk mencapai suatu
target yang telah ditetapkan demi meningkatkan laba usaha dan meningkatkan
efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan.
Beberapa peralatan berbasis
teknologi informasi yang digunakan oleh Rumah Makan dan Restoran Padang Raya
Khas Minang yaitu diantaranya :
1. Mesin Kasir (Cash Register)
Mesin Kasir (Cash Register)
merupakan suatu peralatan mekanik maupun elektronik untuk menghitung dan
mencatat transaksi penjualan yang biasanya terintegrasi secara modul dengan
laci (Cash Drawer) untuk menyimpan sejumlah mata uang. Dengan adanya
mesin ini memudahkan para pekerja dibagian kasir untuk menghitung transaksi penjualan
secara tepat dan cepat tanpa adanya kesalahan penghitungan.
Gambar 2.
Mesin Kasir (Cash Register)
2. Telepon (Telephone)
Telepon (Telephone) adalah
sistem komunikasi dua arah yang dikembangkan setelah telegraf. Sistem ini mengubah
suara menjadi isyarat listrik di bagian pengirim dan mengubah kembali isyarat
listrik tersebut menjadi suara pada bagian penerima. Dengan adanya telepon (Telephone)
memudahkan para pelanggan untuk memesan makanan dalam jarak jauh dengan
menggunakan via pesan antar. Selain itu juga, telepon memudahkan para karyawan
yang bekerja pada Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang untuk
memberikan informasi kepada sipemilik yang sedang tidak ada di tempat usaha
apabila ada informasi penting yang perlu segera untuk disampaikan.
Gambar
3. Telepon (Telephone)
3. Televisi (Television)
Televisi (Television) adalah
sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara
melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya
dan suara ke dalam gelombang elektronik dan mengkonversinya kembali ke dalam
cahaya yang dapat dilihat dan suaranya dapat didengar. Dengan adanya televisi
dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para karyawannya melalui tayangan-tayangan
yang ditampilkan oleh beberapa stasiun tv serta dapat memberikan hiburan bagi
para pelanggan yang sedang makan di Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas
Minang.
Gambar 4. Televisi (Television)
3.3. Alasan Rumah Makan dan Restoran
Padang Raya Khas Minang Menggunakan Sistem informasi dan Teknologi Informasi
Berbasis Komputer
Setelah melakukan wawancara kepada
salah satu karyawan di Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang,
diperoleh beberapa alasan mengapa Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas
Minang menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi berbasis komputer
yaitu diantaranya:
1. Untuk memudahkan para karyawannya
dalam melaksanakan suatu pekerjaan secara efektif dan efisien.
2. Untuk mengurangi biaya operasional
dengan adanya alat bantu berupa sistem informasi dan teknologi informasi
berbasis komputer.
3. Untuk dapat melakukan perhitungan
transaksi pembayaran secara cermat, tepat, akurat dan cepat tanpa adanya
kesalahan.
4. Untuk memudahkan para pelanggan
dalam pemesanan dan transaksi pembayaran.
5. Untuk memudahkan pengawasan bagi
pemilik dalam pemasukkan pendapatan dan pengeluaran biaya operasional.
6. Untuk memudahkan dalam penyampaian
suatu informasi baik antara pemilik dengan karyawannya, antara para
karyawannya, dan antara karyawan dengan pelanggannya.
7. Untuk mempermudah kegiatan usaha
dalam rangka meningkatkan laba usaha.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adanya perkembangan sistem informasi
dan teknologi informasi berdampak dalam berbagai bidang aspek kehidupan seperti
dalam bidang politik, ekonomi, hukum, pendidikan dan sebagainya. Dalam bidang
ekonomi menuntut para pelaku bisnis baik dalam usaha skala kecil, menengah
maupun besar untuk dapat menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi
dalam rangka menunjang kegiatan usahanya.
Salah satu usaha menengah yang telah
menggunakan sistem informasi seperti Electronic Data Capture (EDC)
dan teknologi informasi seperti mesin kasir (Cash Register), telepon (Telephone),
dan televise (Television) yaitu Rumah Makan dan Restoran Padang Raya
Khas Minang yang ada di kota Palembang. Salah satu tujuan Rumah Makan dan
Restoran Padang Raya Khas Minang menggunakan sistem informasi dan teknologi
informasi yaitu untuk memperlancar kegiatan usahanya seperti pada sistem
perhitungan keuangan, transaksi pembayaran, komunikasi antar karyawan dengan
pelanggan, komunikasi antar karyawan dengan pimpinan maupun komunikasi antar
karyawan dengan karyawan, serta dalam bidang pelayanan kepada para pelanggan.
Selain itu keuntungan dari adanya sistem informasi dan teknologi informasi
dalam suatu usaha dapat memberikan informasi yang relevan dan terkini serta
dapat memudahkan pemilik usaha dalam mengawasi kelancaran kegiatan usahanya.
4.2. Saran
Menurut saya sebaiknya selain
menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi seperti Electronic
Data Capture (EDC), mesin kasir (Cash Register), telepon (Telephone),
dan Televisi (Television), Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang
seharusnya juga menggunakan komputer dalam perhitungan dan
penginputan data keuangan agar lebih memudahkan para karyawannya dalam
penyusunan laporan keuangan baik perhari, perminggu, perbulan maupun pertahun.
Selain itu, sebaiknya Rumah Makan dan Restoran Padang Raya Khas Minang dalam
mengembangkan usahanya juga menggunakan teknologi jaringan internet seperti
membuat website, blog atau facebook, agar produk yang dipasarkan semakin
terkenal dikalangan masyarakat bukan hanya di wilayah kota Palembang namun juga
diberbagai kota di Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)