Sabtu, 12 Januari 2013

koordinasi tubuh

Koordinasi Tubuh

Kalau dalam teori multiple intelligences, aku tuh ga punya kepandaian Bodily-kinesthetic. Olahraga paling gabisa, badan ga ada lentur-lenturnya sampe goyang badan mengikuti irama pun gabisa. Dulu belajar naik sepedapun baru bisa setelah umur 7 tahun, itupun setelah malu ati melihat anak umur 3 tahunan sudah lancar bersepeda ria.

Itulah mengapa, nyetir mobil menjadi hal yang menakutkan buatku. Bagiku, nyetir itu adalah hasil koordinasi dari seluruh anggota tubuh, dari mata, kaki, tangan, kepala juga...jadinya dengan aku yang level Bodily-kinesthetic intellegence di level yang paling rendah, nyetir adalah cobaan hidup terberat.

Jadi waktu aku menyampaikan keinginanku untuk mulai belajar mengenali mobil, suamiku bertepuk tangan dengan heboh (sampe aku malu sendiri), tapi berakhir dengan menyarankanku untuk belajar berani naik motor sendiri ke pasar, baru kemudian belajar mengenali mobil. (jiahhhh....cepede).


Eniwei, dulu jaman sepatu roda sampe roller blade, aku juga ga pernah sukses bisa belajar. Dan mulai bulan April lalu, suamiku mengajak anak-anak untuk mencoba ice skating, paling tidak sebulan sekali. Karena Wisam masih belum boleh ikutan, maka amanlah aku dari kewajiban ikut ke arena ice skating.

Percobaan pertama, anak-anak dengan antusias berhasil 2 kali mengelilingi arena ice skating dengan berpegangan di pinggir, kadang kala belajar seluncur. Latihan kedua, Detya dan Javas sudah sukses meluncur dengan lancar...dan berakhir dengan memaksaku untuk mencoba memasuki arena...


Setelah gagal berkelit...maka dengan hati dag-dig-dug ga karuan aku mencoba memasuki arena es yang licin itu...dan sukses hanya berani berjalan sejauh dua meter dengan berpegangan erat di pinggir arena....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar